“Walaupun STIBA belum sebesar seperti yang di sana, namun kami yakin dan percaya, kami akan menjadi kepala, dan bukan ekor”. Demikian pemandu acara berucap di sela-sela perayaan Dies Natalis Ke-13 Sekolah Tinggi Bahasa Asing (STIBA) Satya Wacana, kemarin sore (21/09).
Saya tercenung sesaat mendengar ucapan itu. Apakah yang dimaksud pemandu acara dengan kata “belum sebesar di sana” itu merujuk kepada saudara tuanya, Universitas Kristen Satya Wacana (UKSW)? Jika perkiraanku benar, lalu apakah Sang Saudara Tua pernah berucap serupa pada saat merayakan Dies-nya yang ke-13 tahun 1969?
Mencoba membayangkan pergumulan UKSW sewaktu tahun 1969, maka aku pikir UKSW mungkin juga mengucapkan hal serupa saat itu. Mungkin.
Perayaan ke-13 tahun STIBA dirayakan secara sederhana. Tidak ada bintang tamu artis nasional, tidak ada pejabat pemerintah menyampaikan sambutan, ataupun tidak ada sajian makan berlimpah. Cukup dengan kebersamaan, kesahajaan, dan “apa adanya”, sejalan dengan tema yang diusung, “Tumbuh Bersama Membangun Kebersamaan”.
Puncak acara ditandai dengan pemotongan tumpeng oleh Ketua STIBA Dra. Ristiyanti Prasetijo, M.B.A, untuk kemudian diserahkan kepada salah satu mahasiswa.
(Berita diambil dari : http://saamfredymarpaung.wordpress.com/tag/stiba-satya-wacana)
saya tidak menyesal telah menjadi mahasiswa STiBA SW... saya merasa menjadi bagian di dalamnya banya sekali pengalaman yang saya dapat.r Jarang saaya dengar ada kampus yang mahasiswa dan dosen bisa menjadi 1 keluarga seprti di STiBA... semoga bukan hanya Dies Natalis ke-13 ucapan "itu" terdengar di STiBA tetapi untuk Dies Natalis ke-14, ke-15, dan yang kesekian puluh... tentunya STiBA dengan semngat yg dimiliki mahasiswa STiBA, sya berharap suatu saat nanti STiBA tidak hanya "akan" menjadi kepala dan bukan ekor tetapi "sudah" menjadi kepala dan bukan ekor... semngat terus untuk STiBA.. TUHAN BERKATI...
BalasHapus